Selasa, 18 Juni 2019

ETIKA PROFESI


ETIKA PROFESI TEKNIK SIPIL

Nama: Faiz Adil Maulana
Kelas: 1TA06
Npm: 12318423






















*PENGERTIAN ETIKA PROFESI
     Dalam dunia teknik sipil, kita akan dihadapkan dengan hal yang menantang kita. Saat seorang civil engineer memasuki dunia kerja, sangat di perlukan etika profesi yg baik. Bagaimana tidak? Jika seorang civil engineer tidak mempunyai etika, maka selama dia kerja akan selalu berperilaku buruk. Misalnya dalam sebuah proyek ada salah seorang civil engineer mengurangi bahan konstruksi, padahal bahan konstruksi tersebut sangat di butuhkan dalam dunia proyek, jika ada yg kurang sedikit pun akan sangat fatal dampaknya. Mengapa dia mengurangi bahan tersebut? Tentunya biar hemat anggaran. Lalu anggaran kan sudah di hitung sesuai dg kebutuhan bahan. Nah bagi pola pikir pekerja yang tidak punya etika, maka dia akan mengurangi bahan tersebut scr otomatis biaya prokek akan lebih. Lalu anggaran proyek tersebut masuk kantongnnya sendiri. Kebiasaan yang buruk bukan? Sebelum kalian masuk dunia kerja, mari simak penjelasan tentang etika profesi teknik sipil berikut.
Menurut UU Kepegawaian : Etika profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari.
  Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia Etika berasal dari bahasa yunani kuno"ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan" yang diartikan sebagai sebuah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk dan tanggung jawab.
Sedangkan Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess", yang dalam bahasa Yunani adalah "Επαγγελια", yang bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen". 
Profesi juga diartikan sebagai pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut.
Sedangkan Etika Profesi adalah suatu sikap yang dimiliki seseorang yang menandakan orang tersebut berkualitas dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan norma norma etis yang berlaku dalam bidang tertentu atau profesi tertentu dalam suatu kehidupan. Etika sangat di perlukan dalam dunia profesi karena dengan adanya etika secara tidak langsung kita telah menunjukan kualitas diri kita serta tanggug jawab kita terhadap tugas tugas yang akan di hadapi kedepannya.  

Sebagai cabang filsafat yang membicarakan tingkah laku manusia, etika memberikan standar atau penilaian terhadap perilaku tersebut. Oleh karena itu, etika terbagi menjadi empat klasifikasi yaitu :
  • Etika Deskriptif : Etika yang hanya menerangkan apa adanya tanpa memberikan penilaian terhadap objek yang diamati.
  • Etika Normatif : Etika yang mengemukakan suatu penilaian mana yang baik dan buruk, dan apa yang sebaiknya dilakukan oleh manusia.
  • Etika Individual : Etika yang objeknya manusia sebagai individualis. Berkaitan dengan makna dan tujuan hidp manusia
  • Etika Sosial : Etika yang membicarakan tingkah laku manusia sebagai makhluk sosial dan hubungan interaksinya dengan manusia lain. Baik dalam lingkup terkecil, keluarga, hingga yang terbesar bernegara.

*JENIS JENIS ETIKA PROFESI
    Etika memiliki beberapa jenis, antara lain sebagai berikut.
1. Etika Filosofis
Secara harfiah etika filosofis dapat dianggap sebagai etika berasal dari aktivitas berfilsafat atau berpikir, yang dilakukan oleh manusia. Oleh karena itu, etika sebenarnya adalah bagian dari filsafat; etika lahir dari filsafat.
Etika termasuk dalam filsafat, karena itu berbicara etika tidak dapat dipisahkan dari filsafat. Oleh karena itu, jika Anda ingin tahu unsur-unsur etika maka kita harus bertanya juga tentang unsur-unsur filsafat. Berikut ini menjelaskan dua sifat etika:
·         Filsafat non-empiris diklasifikasikan sebagai ilmu non-empiris. Ilmu pengetahuan empiris adalah ilmu berdasarkan fakta atau beton. Tapi filosofi ini tidak terjadi, filosofi mencoba untuk melampaui beton seakan bertanya apa yang ada di balik gejala beton.
·         Cabang filsafat praktis untuk berbicara tentang sesuatu “ada”. Misalnya, filsafat hukum mempelajari apa itu hukum. Tetapi etika tidak terbatas pada itu, tapi bertanya tentang “apa yang harus dilakukan”. Dengan demikian etika sebagai cabang filsafat praktis karena langsung berhubungan dengan apa yang harus dan tidak harus menjadi manusia. Tapi ingat bahwa etika tidak praktis dalam arti menyajikan resep siap pakai.
2. Etika Teologis
Ada dua hal yang perlu diingat berkaitan dengan etika teologis. Pertama, etika teologis tidak terbatas pada agama tertentu, tapi setiap agama dapat memiliki etika teologisnya masing-masing. Kedua, etika teologis merupakan bagian dari etika secara umum, karena banyak unsur di dalamnya yang dalam etika secara umum, dan dapat dipahami sebagai memahami etika secara umum.
3. Relasi Etika Filosofis dan Etika Teologis
Ada perdebatan tentang posisi etis etika filosofis dan teologis di ranah etika. Sepanjang sejarah pertemuan antara kedua etika, ada tiga jawaban yang diusulkan penting untuk pertanyaan di atas, yaitu:
·         Revisionisme
Tanggapan ini berasal dari Augustinus (354-430), yang menyatakan bahwa kewajiban untuk merevisi etika teologis, benar dan meningkatkan etika filosofis.
·         Sintesis
Jawaban yang diusulkan oleh Thomas Aquinas (1225-1274) yang mensintesis etika filosofis dan etika teologis sehingga dua jenis etika, untuk melestarikan identitas masing-masing, menjadi sebuah entitas baru. Hasilnya adalah etika filosofis menjadi lapisan bawah yang bersifat umum, sedangkan etika teologis menjadi lapisan atas yang bersifat khusus.
·         Diaparalelisme
Jawaban yang diberikan oleh F.E.D. Schleiermacher (1768-1834) yang menganggap etika teologis dan etika filosofis sebagai fenomena paralel. Hal ini dapat sedikit seperti sepasang rel kereta api paralel.
Dari berbagai pembahasan definisi tentang etika tersebut di atas dapat diklasifikasikan menjadi tiga (3) jenis definisi, yaitu sebagai berikut:
1.     Jenis pertama, etika dipandang sebagai cabang filsafat yang khusus membicarakan tentang nilai baik dan buruk dari perilaku manusia.
2.     Jenis kedua, etika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang membicarakan baik buruknya perilaku manusia dalam kehidupan bersama.
Definisi tersebut tidak melihat kenyataan bahwa ada keragaman norma, karena adanya ketidaksamaan waktu dan tempat, akhirnya etika menjadi ilmu yang deskriptif dan lebih bersifat sosiologik.
3.     Jenis ketiga, etika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang bersifat normatif, dan evaluatif yang hanya memberikan nilai baik buruknya terhadap perilaku manusia. Dalam hal ini tidak perlu menunjukkan adanya fakta, cukup informasi, menganjurkan dan merefleksikan. Definisi etika ini lebih bersifat informatif, direktif dan reflektif.

*FUNGSI ETIKA PROFESI
·         Sebagai pedoman bagi semua anggota suatu profesi tentang prinsip profesionalitas yang ditetapkan.
·         Sebagai alat kontrol sosial bagi masyarakat umum terhadap suatu profesi tertentu.
·         Sebagai sarana untuk mencegah campur tangan dari pihak lain di luar organisasi, terkait hubungan etika dalam keanggotaan suatu profesi.
·         Mencerminkan pengharapan moral moral dari komunitas
·         Untuk menjaga kelakuan dan integritas para tenaga profesi

*PRINSIP DASAR ETIKA PROFESI
     Terdapat beberapa prinsip dasar yang menjadi landasan dalam pelaksanaan kode etik profesi. Adapaun prinsip-prinsip etika profesi adalah sebagai berikut:
1. Prinsip Tanggung Jawab
Setiap profesional harus bertanggungjawab terhadap pelaksanaan suatu pekerjaan dan juga terhadap hasilnya. Selain itu, profesional juga memiliki tanggungjawab terhadap dampak yang mungkin terjadi dari profesinya bagi kehidupan orang lain atau masyarakat umum.
2. Prinsip Keadilan
Pada prinsip ini, setiap profesional dituntut untuk mengedepankan keadilan dalam menjalankan pekerjaannya. Dalam hal ini, keadilan harus diberikan kepada siapa saja yang berhak.
3. Prinsip Otonomi
Setiap profesional memiliki wewenang dan kebebasan dalam menjalankan pekerjaan sesuai dengan profesinya. Artinya, seorang profesional memiliki hak untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu dengan mempertimbangkan kode etik profesi.
4. Prinsip Integritas Moral
Integritas moral adalah kualitas kejujuran dan prinsip moral dalam diri seseorang yang dilakukan secara konsisten dalam menjalankan profesinya. Artinya, seorang profesional harus memiliki komitmen pribadi untuk menjaga kepentingan profesinya, dirinya, dan masyarakat.



*CONTOH DAN MANFAAT ETIKA PROFESI
     -Berikut beberapa contoh mengenai etika, antara lain sebagai berikut:
1.     mengucapkan salam saat bertamu
2.     cium tangan orang tua sebelum melakukan aktifitas sehari-hari
3.     membuang sampah pada tempatnya
4.     meminta maaf saat melakukan kesalahan
5.     makan menggunaka tangan kanan

    - Beberapa manfaat Etika adalah sebagai berikut:
·         Dapat membantu suatu pendirian dalam beragam pandangan dan moral.
·         Dapat membantu membedakan mana yang tidak boleh dirubah dan mana yang boleh dirubah.
·         Dapat membantu seseorang mampu menentukan pendapat.
·         Dapat menjembatani semua dimensi atau nilai-nilai


*ASOSIASI KODE ETIK PROFESI TEKNIK SIPIL
1.KODE ETIK PERSATUAN INSYINYUR INDONESIA (PII)

Tujuh Tuntutan Sikap:
1.     Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan Masyarakat.
2.     Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kempetensinya.
3.     Insinyur Indonesia hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggungjawabkan.
4.     Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya pertentangan kepentingan dalam tanggung jawab tugasnya.
5.     Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan masing-masing.
6.     Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan martabat profesi.
7.     Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan profesionalnya.
Kode Etik PII:

Prinsip-Prinsip Dasar, Catur Karsa :
1. Mengutamakan keluhuran budi.
2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan kesejahteraan umat manusia.
3. Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
4. Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional keinsinyuran.

2. KODE ETIK IKATAN AHLI MANAJEMEN PROYEK INDONESIA  (IAMPI)

Kode Etik IAMPI: 

Setiap Anggota IAMPI, wajib selalu bersikap, bertingkah laku dan bertindak berdasarkan etika umum seorang Ahli Profesional, yaitu:
1. Penuh perhatian terhadap sesame
2. Jujur terhadap diri sendiri dan lingkungannya
3. Bertanggungjawab atas semua pikiran, ucapan dan tindakan yang dilakukannya
4. Menepati janji
5. Bekerja dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang baik dan sempurna
6. Bersikap setia dan taat asas
7. Bersikap adil
8. Mempunyai integritas dan komitmen terhadap tugas dan tanggung jawabnya
9. Dapat menghargai dan menerima pendapat orang lain
10. Bersikap, bertingkah laku dan bertindak sebagai warga Negara yang baik dengan penuh tanggung jawab atas semua akibat yang mungkin terjadi.

3.KODE ETIK IKATAN NASIONAL TENAGA AHLI KONSULTAN INDONESIA (INTANKINDO)

Kode Etik INTANKINDO:
Konsultan adalah profesi yang penting dan terus berkembang. Sebagai anggota profesi ini, konsultan diharapkan untuk selalu menunjukkan standar tertinggi kejujuran dan integritasnya. Konsultan (khususnya konsultan enjiniring) mempunyai impak yang langsung dengan kualitas hidup umat manusia. Dengan demikian, layanan yang diberikan oleh konsultan memerlukan kejujuran. Imparsialitas, keadilan, dan kesamaan, dan harus didedikasikan terhadap perlindungan kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan publik. Konsultan harus berunjuk kerja dalam standar tatalaku profesional yang memerlukan prinsip-prinsip disiplin tertinggi dalam tatalaku yang beretika.

Kode Etik Hukum yang Fundamental
Dalam memenuhi tugas-tugas profesionalnya, Konsultan akan :
1.     Memegang teguh kepentingan akan keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan publik.
2.     Melaksanakan layanan hanya dalam bidang yang dikuasainya.
3.     Mengeluarkan pernyataan umum hanya dengan cara obyektif dan benar.
4.     Bertindak untuk setiap pemberi kerja atau klien sebagai agen yang setia dan terpercaya.
5.     Menghindarkan diri dari tindakan-tindakan yang menipu.
6.     Memperlakukan dirinya secara terhormat, bertanggung jawab, beretika dan mematuhi hukum untuk memperbaiki kehormatan, reputasi, dan manfaat profesinya sebagai Konsultan.

Sumber Referensi :

Kamis, 24 Januari 2019

RIVIEW PENERAPAN K3 PADA PROYEK FLY OVER PASAR KEMBANG SURABAYA

1.Riview penerapan K3

   Fly over pasar kembang Surabaya Merupakan proyek jalan layang dengan Kontraktor KSO-PT Pembangunan Perumahan-PT Gorip Nanda Guna-PT Bangkit Lestari Jaya, sebagai kontraktor dalam perusahaan tersebut. Di dalam penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada proyek ini berjalan dengan baik. Proyek dengan Panjang 775meter dan lebar 17meter membentang diantara Jalan Diponegoro dan Jalan Pasar Kembang serta melewati persimpangan Banyu Urip, bangunan bawah terdiri dari pondasi bore pile 120cm sepanjang 45m , pondasi CSP diameter 50cm sepanjang 34m dan pondasi CSP diameter 30 sepanjang 10m, sedangkan bangunan bagian atas terdiri dari U-Girder dengan Panjang 31,9m dan box girder dengan Panjang 45m sebanyak lima bentang.
   Dilaksanakannya pembangunan fly over ini sudah sangat mendesak dilakukan. Karena lalu lintas di Kawasan tersebut sangat padat sehingga pada jam sibuk sering terjadi kemacetan parah. Kalau dibiarkan maka kemacetan di Kawasan tersebut akan semakin parrah sehingga mengganggu aktivitas ekonomi di kota Surabaya dan Sekitarnya.
   Beberapa peraturan dalam pekerjaan proyek ini dibuat dengan segala aspek yang akan terjadi guna mengurangi kesalahan atau kecelakaan kerja

Berikut Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan selama pekerjaan:
     1.Helm
     2.Alat pelindung telinga
     3.Alat pelindung tangan
     4.Alat pelindung kaki
     5.Tali pelindung badan

gambar proyek Fly over pasar kembang






2.Identfikasi masalah dan penanggulangannya

NO
Identifikasi Kecelakaan
Penanggulanganya
1
Jatuh dari Ketinggian
Selalu memakai safety belt saat melakukan pekerjaan di ketinggian
2
Terpeleset
Memakai sepatu khusus pekerja kontruksi / memberi rambu2 / simbol2
3
Terkena alat berat
Menentukan/jaga jarak aman dengan alat berat tersebut
4
Tertimpa benda jatuh
Jaga jarak aman / memberi peringatan dan menggunakan APD yang sesuai
5
Terkena benda tajam atau material lain
Gunakan APD yang sesuai, tidak menyepelekan hal hal kecil

Berikut pelaksanaan berjalan nya proses pekerjaan Fly over Pasar Kembang Surabaya



3.Vidio Penerapan K3



Narasi : Dalam vidio tersebut yang berjudul Safety Video , menjelaskan tentang betapa penting adanya K3 dalam sebuah perusahaan , dan memberi pemahaman agar mengurangi akibat kecelakaan kerja. dalam vidio tersebut pun intinya kita harus saling mengingatkan antara pekerja satu dengan yang lain nya agar semua terlindungi dan mengurangi angka kecelakaan kerja dan mematuhi semua aturan K3 dan APD. jika ada waktu istirahat gunakan lah dengan sebaik baik mungkin, semua pekerja wajib mematuhi aturan aturan proyek tersebut. Untuk atribut yang lengkap diantaranya : Helm untuk mengamankan kepala dari terjatuh nya material, Rompi safety berwarna untuk mencirikan bahwa dia pekerja, sepatu untuk melindungi tubuh agar tidak terpeleset dan kaki agar tidak menginjak paku/material, Safety Belt digunakan untuk pekerja yang bekerja di ketinggian,sarung tangan untuk menegah dari sengatan listrik,serta masker untuk menghindari debu debu atau polusi. Jika semua itu telah di laksanakan/dilakukan dengan sesuai maka angka kecelakaan pekerja akan semakin mengurang.


Referensi: 1. 326462768_9_PENERAPAN_SISTEM_MANAJEMEN_KESELAMATAN_DAN_KESEHATAN_KERJA_OHSAS_18001_2007_Jurnal_Teknik_Industri_HEURISTIC_Vol_12_No_1_Surabaya_April_2015_ISSN_1693
2. http://www.datajembatan.com/index.php?g=guest_bridge&m=bridge.detail&b=1150


Nama Mahasiswa    : Faiz Adil Maulana
NPM                        : 12318423
Kelas                        : 1TA06
Mata Kuliah             : LSP
Jurusan/Fakultas      : Teknik Sipil / Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Nama Dosen            : Nurina Yasin ST.,MT & I Kadek Bagus Widana Putra ST.,MT.

Minggu, 20 Januari 2019





Pertentangan Sosial
   Pertentangan sosial adalah suatu konflik yang timbul akibat adanya faktor-faktor sosial. pertentangan sosial merupaka salah satu akibat dari penyimpangan norma yang ada di masyarakat dan pertentangan ini dapat terjadi di kehidupan bermasyarakat, contohnya seperti tawuran antara pelajar, peperangan antar suku dan juga kekerasan dalam rumah tangga.

faktor-faktor yang mempengaruhi pertentangan sosial ,yaitu sebagai berikut :
   Adanya rasa tidak puas dengan perlakuan atau tindakan yang diterima dan diberikan oleh orang lain
   Adanya adu domba diantara masyarakat, kelompok, atau didalam pemerintahan sekalipun
   Timbulnya rasa iri satu sama lain

Terdapat tiga ciri situasi pertentangan, yaitu sebagai berikut :
·         adanya perbedaan antara kebutuhan, tujuan dan nilai
·         adanya interaksi yang menyebabkan perbedaan
·         ada beberapa bagian yang ada dalam pertentangan atau konflik

Cara-cara pemecahan masalah dari pertentangan sosial berdasarkan konfliknya adalah sebagai berikut :

    Elimination : yaitu pengunduran dari salah satu pihak yang terlibat dalam konflik atau pertentangan
    Subjugation atau domination : orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa orang atau pihak lain untuk mentaati
    Mjority Rule : suara terbanyak yang ditentukan dengan voting akan menentukan keputusan, tanpa mempertimbangkan argumentasi
    Minority Consent : kelompok mayoritas yang memenangkan, namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dari menerima keputusan serta kesepakatan untuk melakukan kegiatan bersama
    Compromise : kedua atau semua kelompok yang terlibat dalam pertentangan berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah
    Integration : pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan kembali sampai tercapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak


Integrasi Masyarakat
Integrasi bersasal dari bahasa Inggris "integration" yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. Definisi lain dari integrasi adalah suatu keadaan dimana kelompok-kelopok beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan masyarakat banyak, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing. Selain dua pengertian tersebut terdapat dua pengertian lainnya mengenai integrasi, yaitu :

·         Pengendalian terhadap konflik dan penyimpngan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu
·         membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu

Menurut pandangan para penganut fungsionalisme struktur sistem sosial senantiasa terintegrasi diatas dua landasan, yaitu sebagai berikut :

   Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi diatas tumbuhnya kesepakatan diantara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat mendasar (fundamental)
   masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affiliation). Setiap konflik yang terjadi diantara kesatuan sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan segera dinetrlakan oleh adanya loyalitas ganda (cross-cutting loyalities) dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.

Bentuk Integrasi, yaitu :
   Asimilasi : pembaruan kebudayaan yang disertai ciri khas kebudayaan asli
   Akulturasi : penerimaan sebagai unsur-unsur asing tanpa menghilangkan kebudayaan asli, misalnya sekaten, akulturasi antara kebudayaan Jawa, Islam dan Hindu

Faktor-faktor pendorong integrasi :
   Faktor internal : kesadaran diri sebagai makhluk sosial, tuntutan kebutuhan, jiwa dan semngat gotong royong
   Faktor external : tuntutan perkembangan zaman, persamaan kebudayaan, terbukanya kesempatan berpatisipasi dalam kehidupan, persamaan visi, misi, dan tujuan, sikap toleransi, adanya konsensus nilai, adanya tantangan dari luar
   Homogenitas kelompok : dalam masyarakat yang kemjemukannya rendah suatu integrasi sosial akan mudah dicapai
   Besar kecilnya kelompok : dalam kelompok kecil integrasinya lebih mudah
   Mobilitas geografis : adaptasi sangat diperlukan mempercepat integrasi
   Efektivitas komunikasi : komuikasi yang efektif yang akan mempercepat integrasi
   Integrasi antara dua hati : integrasi antara masyarakat atau beberapa kelompok individu

Syarat berhasilnya suatu integrasi , yaitu :
   Untuk meningkatkan Integrasi antar masyarakat , maka pada diri masing-masing harus mengendalikan perbedaan/konflik yang ada pada suatu kekuatan bangsa dan bukan sebaliknya
   Tiap warga masyarakat harus dapat saling mengisi kebutuhan antara satu dengan yang lainnya




Masyarakat Perkotaan Dan Masyarakat Pedesaan

A.Latar Belakang

  Masyarakat (society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau semi terbuka, dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.
Masyarakat (society) merupakan istilah yang digunakan untuk menerangkan komuniti manusia yang tinggal bersama-sama. Boleh juga dikatakan masyarakat itu merupakan jaringan perhubungan antara berbagai individu.



B.Masyarakat Perkotaan
              
   Seperti halnya desa, kota juga mempunyai pengertian yang bermacam-macam seperti       pendapat beberapa ahli berikut ini.
*Wirth : Kota adalah suatu pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya.
*Max Weber : Kota menurutnya, apabila penghuni setempatnya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya dipasar lokal.
*Dwigth Sanderson : Kota ialah tempat yang berpenduduk sepuluh ribu orang atau lebih.
Dari beberapa pendapat secara umum dapat dikatakan mempunyani ciri-ciri mendasar yang sama. Pengertian kota dapat dikenakan pada daerah atau lingkungan komunitas tertentu dengan tingkatan dalam struktur pemerintahan.
Menurut konsep Sosiologik sebagian Jakarta dapat disebut  Kota, karena memang gaya hidupnya yang cenderung bersifat individualistik. Marilah sekarang kita meminjam lagi teori Talcott Parsons mengenai tipe masyarakat kota yang diantaranya mempunyai ciri-ciri:
*Netral Afektif
Masyarakat Kota memperlihatkan sifat yang lebih mementingkat Rasionalitas dan sifat rasional ini erat hubungannya dengan konsep Gesellschaft atau Association. Mereka tidak mau mencampuradukan hal-hal yang bersifat emosional atau yang menyangkut perasaan pada umumnya dengan hal-hal yang bersifat rasional, itulah sebabnya tipe masyarakat itu disebut netral dalam perasaannya.
*Orientasi Diri
Manusia dengan kekuatannya sendiri harus dapat mempertahankan dirinya sendiri, pada umumnya dikota tetangga itu bukan orang yang mempunyai hubungan kekeluargaan dengan kita oleh karena itu setiap orang dikota terbiasa hidup tanpa menggantungkan diri pada orang lain, mereka cenderung untuk individualistik.
*Universalisme
Berhubungan dengan semua hal yang berlaku umum, oleh karena itu pemikiran rasional merupakan dasar yang sangat penting untuk Universalisme.
*Prestasi
Mutu atau prestasi seseorang akan dapat menyebabkan orang itu diterima  berdasarkan kepandaian atau keahlian yang dimilikinya.
*Heterogenitas
Masyarakat kota lebih memperlihatkan sifat Heterogen, artinya terdiri dari lebih banyak komponen dalam susunan penduduknya.

C. Perbedaan Masyarakat Kota Dan Desa
Dalam masyarakat modern, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan (rural community) dan masyarakat perkotaan (urban community). Menurut Soekanto (1994), per-bedaan tersebut sebenarnya tidak mempunyai hubungan dengan pengertian masyarakat sederhana, karena dalam masyarakat modern, betapa pun kecilnya suatu desa, pasti ada pengaruh-pengaruh dari kota. Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, pada hakekatnya bersifat gradual.
Kita dapat membedakan antara masyarakat desa dan masyarakat kota yang masing-masing punya karakteristik tersendiri. Masing-masing punya sistem yang mandiri, dengan fungsi-fungsi sosial, struktur serta proses-proses sosial yang sangat berbeda, bahkan kadang-kadang dikatakan “berlawanan” pula
Salah satu bentuk hubungan antara kota dan desa adalah :
1. Urbanisasi dan Urbanisme
Dengan adanya hubungan Masyarakat Desa dan Kota  yang saling ketergantungan dan saling membutuhkan tersebut maka timbulah masalah baru yakni ; Urbanisasi yaitu suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan.(soekanto,1969:123 )
2. Sebab-sebab Urbanisasi
Faktor-faktor yang mendorong penduduk desa untuk meninggalkan daerah kediamannya (Push factors)
Faktor-faktor yang ada dikota yang menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap dikota (pull factors)

D.Masyarakat Pedesaan (Masyarakat Tradisional)
1. Pengertian desa/pedesaan
   Menurut Bintaro, desa merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafi ,sosial, ekonomi, politik dan kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain.
   Dalam kamus sosiologi kata tradisional dari bahasa Inggris, Tradition artinya Adat istiadat dan kepercayaan yang turun menurun dipelihara, dan ada beberapa pendapat yang ditinjau dari berbagai segi bahwa, pengertian desa itu sendiri mengandung kompleksitas yang saling berkaitan satu sama lain diantara unsur-unsurnya, yang sebenarnya desa masih dianggap sebagai standar dan pemelihara sistem kehidupan bermasyarakat dan kebudayaan asli seperti tolong menolong, keguyuban, persaudaraan, gotong royong, kepribadian dalam berpakaian, adat istiadat , kesenian kehidupan moral susila dan lain-lain yang mempunyai ciri yang jelas.
   Dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 disebutkan pengertian desa sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah, yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam system pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Ciri-ciri Masyarakat desa (karakteristik)
v  Afektifitas ada hubungannya dengan perasaan kasih sayang, cinta , kesetiaan dan kemesraan. Perwujudannya dalam sikap dan perbuatan  tolong menolong, menyatakan simpati terhadap musibah yang diderita orang lain  dan menolongnya tanpa pamrih.
v  Orientasi kolektif  sifat ini merupakan konsekuensi dari Afektifitas, yaitu mereka mementingkan kebersamaan , tidak suka menonjolkan diri, tidak suka akan orang yang berbeda pendapat, intinya semua harus memperlihatkan keseragaman persamaan.
v  Kekabaran (diffuseness). Sesuatu yang tidak jelas terutama dalam hubungan antara pribadi tanpa ketegasan yang dinyatakan eksplisit. Masyarakat desa menggunakan bahasa tidak langsung, untuk menunjukkan sesuatu. Dari uraian tersebut (pendapat Talcott Parson) dapat terlihat pada desa-desa yang masih murni masyarakatnya tanpa pengaruh dari luar.


ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN

1          Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) merupakan cabang ilmu yang harus dikuasai dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sejarah menunjukkan  bahwa  kemajuan  suatu  bangsa  ditentukan  oleh  penguasaan  ilmu pengetahuan  dan  teknologi.  Penguasaan  Ilmu  Pengetahuan  dan  Teknologi  tidak mungkin terjadi secara instant melainkan memerlukan usaha yang konsisten dan terus menerus.

A. ILMU PENGETAHUAN
   Ilmu pengetahuan merupakan suatu pangkal tumpuan (objek) yang sistematis, mentoris, rasional/logis, empiris, umum dan akumulatif. Jadi ilmu pengetahuan adalah sebuah dasar atau bekal bagi seseorang yang ingin mencapai suatu tujuan yang diharapkannya. Tanpa ilmu pengetahuan, manusia tidak bisa mencapai apa yang diinginkannya. Ilmu pengetahuan memberikan setiap manusia ilmu-ilmu dasar untuk melakukan sesuatu. Ilmu pengetahuan bisa dicari dimana saja, tidak hanya dari buku pelajaran saja. Tetapi ilmu pengetahuan juga bisa diambil dari berbagai sumber seperti koran, majalah, televisi, radio, komik sains, ataupun pengalaman seseorang bahkan dari kitab suci
IPTEK sangat lah mudah untuk didapatkan, dimana pun dan kapan pun kita dapat memperolehnya. Unsur pokok dalam suatu ilmu pengetahuan adalah :
1.       Pengetahuan, sebagaimana pengertian di atas.
2.       Tersusun secara sistematis. Tidak semua pengetahuan merupakan ilmu, hanyalah pengetahuan yang tersusun secara sistematis saja yang merupakan ilmu pengetahuan. Sistematik berarti urutan-urutan strukturnya tersusun sebagai suatu kebulatan. Sehingga akan jelas tergambar apa yang merupakan garis besar dari ilmu pengetahuan yang bersangkutan. Sistem tersebut adalah sistem konstruksi yang abstrak dan teratur. Artinya, setiap bagian dari suatu keseluruhan dapat dihubungkan satu dengan lainnya. Abstrak berarti bahwa konstruksi tersebut hanya ada dalam pikiran, sehingga tidak dapat diraba ataupun dipegang. Ilmu pengetahuan harus bersifat terbuka artinya dapat ditelaah kebenarannya oleh orang lain.
3.       Menggunakan pemikiran yaitu menggunakan akal sehat. Pengetahuan didapatkan melalui kenyataan dengan melihat dan mendengar serta melalui alat-alat komunikasi.
4.       Dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain atau masyarakat umum.

      B. TEKNOLOGI

         Kata teknologi secara harfiah berasal dari bahasa Latin ”texere” yang berarti menyusun atau membangun. Sehingga istilah teknologi seharusnya tidak terbatas pada penggunaan mesin, meskipun dalam arti sempit hal tersebut sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari (Roger, 1983).
Teknologi adalah suatu rancangan (desain) untuk alat bantu tindakan yang mengurangi ketidakpastian dalam hubungan sebab akibat dalam mencapai suatu hasil yang diinginkan. Suatu teknologi biasanya mempunyai dua aspek yaitu aspek hardware dan software (Jacques Ellul, 1967).
Mengartikan teknologi sebagai keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia (Gary J. Anglin, 1991).
mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem, untuk memecahkan masalah (Yusufhadi Miarso, 2004).


    2.KEMISKINAN
   Kemiskinan adalah keadaan di mana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan, dll.
             Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
*Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
*Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi. Gambaran kemiskinan jenis ini lebih mudah diatasi daripada dua gambaran yang lainnya.


     3.KESIMPULAN
   Ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan adalah sesuatu yang bertentangan. Teknologi diciptakan oleh manusia demi kesejahteraan umat manusia dan untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan arti menciptakan, mencari kesenangan manusia, melindungi dari malapetaka, kelaparan, melindungi dari bahaya kekejaman alam serta memenuhi kebutuhan pokok manusia.
    Ilmu pengetahuan, teknologi serta kemiskinan memiliki kaitan struktur yang jelas, sebab bagi siapa saja yang dapat menguasai IPTEK maka ia akan berkembang mengikuti era globalisasi yang sudah modern ini. Dan bagi siapa saja yang tidak menguasai IPTEK maka ia akan tertinggal jauh oleh pesatnya perkembangan teknologi di zaman ini.
   Bila di zaman yang modern ini masih ada masyarakat yang tertinggal dan tidak menguasai IPTEK maka mungkin saja masyarakat masih terpuruk dalam kemiskinan karena mereka masih menggunakan cara lama yang sudah tertinggal dan tidak efektif dan efisien lagi di zaman ini.